PostRank

NII abal2 buatan intelegen untuk memberangus gerakan Islam yang mengusung ide penerapan Syariah Islam dalam bingkai Negara Islam, menurut Anda?

Hizbut Tahrir Indonesia

Thursday, June 26, 2008

Aku dan Izza


SMS pagi itu…

Ghopink: As. Za, mbak pink insyaAllah pulang ahad siang, mang perpisahannya jm berapa?malem ya?bisa dech dateng… ws

Izaa: Asslm, makasih, perpisahannya


pagi…

Ghopink: waduh, pagi ya?lha piye iki Za?!ta usahain dateng, insyaAllah.trus Persiapan k pondokx dah beres semua ta?

Izza: ga pa2 ga dateng tapi nganter aku ke pondok, blm siap apa2

Ghopink: ya disiapkan skr…

Siap ora nangis hiks… hiks…

Siap ngirit tp ga pelit

Siap hidup mandiri…

Siap menjd dewasa bkn anak2 lagi…

Siap apalg ya?

Siap nyantri, hehehehehe…

Izza:Usahain dateng ke perpisahan

Izza, baru lu2s Es De.

Sebenarnya, aku ga rela plus ga tega naruh keponakan di pondok. Tapi kalo dia dirumah aj ku jg malah sumpek… sudah pergaulannya kayak anak2 kota, trus… ada hal yg bikin aku miris:

“Iyo iku, nek wes ngumpul karo koncone, moso ileng moleh, mangan ae lali!!!”(Iya tuh… kalo sudah kumpul sama temenx, mana inget pulang, makan aj lupa!!!) suara dari dapur menyembur keluar saat aku dan Izza ngobrol santai di taman… ibunya Izza, mbak yu ku

Kami berdu’a cengingisan…

“Kabel nyaut!” bisiknya..

“Hus!”

Hehehehehe…

“Iya tah, Za?” tanyaku…

Tangannya menggaruk-garuk tanah dengan kayu… sambil senyam-senyum.

“Bis, dirumah bosen!”

“Trus, ngapain aja kalo kumpul2 gitu?”

“Ya cerita2, gitu aja” jawabnya datar

“Ngghosip, ta?”

“Seng diomongne iku yo omongane artis, sinetron2, gincuan, perhiasan, klambi, potongan rambut, tas!!! ” (yang dibicarakan itu ya pembicaraan kayak artis, disinetron2, rias wajah, perhiasan, pakaian, tata rambut, tas) suara di dapur itu… kembali terdengar… Izza manyun.

“Trus, kalo jandom (tempat nongkrong) dimana aja?”

Dia memaparkan tempat2 favoritx… ah Alhamdulillah tempat2 itu masih ramai… masih banyak pasang mata yg melihat aktifitas anak2 itu… artinya masih aman…

“Apa nama genknya, cewek semua kan?!”

“He’em, cewek2, namanya Blue Girl…”

“Whattttttttt?!”

“Tau artinya, Za?”

“Gadis biru, kan?!” Jawaban lugu darinya, mampu mengurungkan niatku untuk bersuara keras… oalah Za, adikku…

Bocah selugu dia, akan menjadi mangsa dari lingkungan yg penuh koreng ini… biarkan ia kuper ga tau TiVi, biarkan ia kuper ga tau tren mode, atau apalah… yang penting dia punya tsaqofah Islam… inilah yg mendorongku untuk tetap memaksa Izza nyantri… tinggal membimbing, mengarahkan, mudah2an tar masuk dalam barisan pejuang penegak syari’ah dan khilafah, amin2020x. Ini akan lebih mudah… meski kehidupan santri tak setenang auranya. Namanya jg ‘penjara suci’, meski suci tp kan tetep kayak penjara, keras!

Alasan yang kedua… hahahahaha… ku tar bisa belajar bhs arab, balaghah, usul fiqh, de-el-el, kan enak belajar ma keponakan sendiri…

Semoga Allah… ini jalan terbaik untuknya…

0 comments:

Post a Comment